Translate

Tuesday, June 25, 2013

KANKER SERVIKS DAN PENCEGAHANNYA

Kanker serviks atau yang disebut juga sebagai kanker mulut rahim merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak ditakuti kaum wanita. Berdasarkan data yang ada, dari sekian banyak penderita kanker di Indonesia, penderita kanker serviks mencapai sepertiga nya. Dan dari data WHO tercatat, setiap tahun ribuan wanita meninggal karena penyakit kanker serviks ini dan merupakan jenis kanker yang menempati peringkat teratas sebagai penyebab kematian wanita dunia.
Kanker serviks menyerang pada bagian organ reproduksi kaum wanita, tepatnya di daerah leher rahim atau pintu masuk ke daerah rahim yaitu bagian yang sempit di bagian bawah antara kemaluan wanita dan rahim.

Penyebab Kanker Serviks

Human papilloma Virus (HPV) merupakan penyebab dari kanker serviks. Sedangkan penyebab banyak kematian pada kaum wanita adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Virus ini sangat mudah berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, tapi juga bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Selain itu, penggunaan wc umum yang sudah terkena virus HPV, dapat menjangkit seseorang yang menggunakannya jika tidak membersihkannya dengan baik.
kanker 
serviksSelain itu, kebiasaan hidup yang kurang baik juga bisa menyebabkan terjangkitnya kanker serviks ini. Seperti kebiasaan merokok, kurangnya asupan vitamin terutama vitamin c dan vitamin e serta kurangnya asupan asam folat. Kebiasaan buruk lainnya yang dapat menyebabkan kanker serviks adalah seringnya melakukan hubungan intim dengan berganti pasangan, melakukan hubungan intim dengan pria yang sering berganti pasangan dan melakukan hubungan intim pada usia dini (melakukan hubungan intim pada usia <16 tahun bahkan dapat meningkatkan resiko 2x terkena kanker serviks). Faktor lain penyebab kanker serviks adalah adanya keturunan kanker, penggunaan pil KB dalam jangka waktu yang sangat lama, terlalu sering melahirkan.

Ciri-Ciri Perempuan Menderita Kanker Serviks

Kanker serviks membutuhkan proses yang sangat panjang yaitu antara 10 hingga 20 tahun untuk menjadi sebuah penyakit kanker yang pada mulanya dari sebuah infeksi. Oleh karena itu, saat tahap awal perkembangannya akan sulit untuk di deteksi. Oleh karena itu di sarankan para perempuan untuk melakukan test pap smear setidaknya 2 tahun sekali, melakukan test IVA (inspeksi visual dengan asam asetat, dll. Meskipun sulit untuk di deteksi, namun ciri-ciri berikut bisa menjadi petunjuk terhadap perempuan apakah dirinya mengidap gejala kanker serviks atau tidak:
  1. Saat berhubungan intim selaku merasakan sakit, bahkan sering diikuti pleh adanya perdarahan.
  2. Mengalami keputihan yang tidak normal disertai dengan perdarahan dan jumlahnya berlebih
  3. Sering merasakan sakit pada daerah pinggul
  4. Mengalami sakit saat buang air kecil
  5. Pada saat menstruasi, darah yang keluar dalam jumlah banyak dan berlebih
  6. Saat perempuan mengalami stadium lanjut akan mengalami rasa sakit pada bagian paha atau salah satu paha mengalami bengkak, nafsu makan menjadi sangat berkurang, berat badan tidak stabil, susah untuk buang air kecil, mengalami perdarahan spontan.
Pengobatan kanker serviks beragam, tergantung dari kondisi masing-masing penderita. Treatment seperti kemoterapi, radiasi dan operasi adalah tindakan yang umum dilakukan oleh onkologi untuk pasien kanker serviks.

Namun lebih baik dari cara mengobati adalah cara mencegah kanker serviks. Pencegahan dapat dilakukan dengan menjalani tes Pap Smear rutin setiap tahun, menjalani pola diet dan gaya hidup yang sehat.
Sekarang juga sudah tersedia vaksin untuk mencegah kanker serviks, yaitu vaksin Gardasil dan Cervarix. Vaksin ini direkomendasikan untuk anak perempuan berusia 11-12 tahun. Idealnya, vaksin ini diberikan kepada perempuan yang belum pernah melakukan kontak seksual. Kedua jenis vaksin ini diberikan 3 kali dalam waktu 6 bulan. Dosis ke 2 diberikan 1-2 bulan setelah yang pertama. Dosis ke 3 diberikan 6 bulan setelah yang pertama. Vaksin kanker serviks tidak dianjurkan untuk wanita hamil atau sedang sakit. Konsultasikan ke dokter jika Anda mempunyai alergi terhadap obat tertentu, termasuk juga dengan ragi dan lateks.

Pencegahan terhadap kanker serviks tetap merupakan jalan terbaik dalam melawan virus HPV. Oleh sebab itu, lakukanlah pap smear rutin dan vaksinasi agar Anda terhindar dari resiko terkena kanker serviks.

No comments:

Post a Comment