Nyaman..
Iya, itu salah satu alasan untukku bertahan.
Bertahan mencintaimu dan meyakinkan agar ragu itu tak lagi menghampiriku.
Komitmen...
Kata yang selalu tersimpan dalam benak yang juga mengajarkan tentang apa itu setia.
Sering kukirimkan kata untuk Yang Maha Kuasa agar kita selalu dalam keridhoannya.
Cinta tidak bisa hadir dengan keterpaksaan, disitulah aku mengenal apa itu ketulusan.
Cinta mengajarkanku akan artinya terluka tp cinta juga yang mengajarkan bagaimana cara menyembuhkan.
Sempurna..
Kata yang selalu identik dengan cinta. Tapi cinta tidak egois memilih sempurna untuk bertahan sebaliknya cinta mengajarkan bertahan untuk sempurna.
nnanik blog
Translate
Tuesday, March 22, 2016
Sunday, September 13, 2015
Aku dan Senja Kita
Senja adalah
penampakan langit yang indah, dimana warna jingga merah kuning biru abu hingga
ungu berpadu menjadi satu. Desiran ombak dan hembusan angin menambah kesyahduan
suasana. Aku terpenjara dalam suasana itu, suasana yang menawan. Aku duduk
disebuah ranting pohon yang gersang terdiam dan terjebak dalam lamunan. Senja
mengajarkanku tentang rasa besyukur atas ciptaan-Nya.
Sayang, dia
datang hanya sebentar. Hingga haripun mulai gelap menyamarkan warna menawan
itu. Namun, gelap tak menjadikan pemandangan semakin buruk malah semakin
bertambah indah dengan nuansa gemerlapnya bintang-bintang di langit. Blue moon
yang menjadi sumber cahaya dalam kegelapan.
Siapa aku? Kenapa aku bisa seperti ini
sekarang. Aku tak seceria dulu. Ada apakah sebenarnya dengan diriku? Dia, dia
yang membuatku menjadi seperti sekarang ini. Dia yang hanya bisa membuatku
patah, patah untuk menghadapi hidup. Aku sadar seharusnya aku tak terus menerus
seperti ini. Tak ada gunanya. Ahhhh tapi bagaimana caraku untuk lari dari ini
semua? Aku capek aku lelah merasakan seperti ini, tapi aku tak bisa. Tidak ada
satupun orang yang peduli akanku. Tidak ada!
Tiba-tiba ada
yang menepuk pundakku dari belakang, aku terkejut dan sadar dari lamunanku.
“hay.. kamu
baik-baik saja kan?”
“iya, aku
baik.”
“kenapa kamu
menangis?”
Akupun tak
sadar bahwa air mataku membasahi pipi. Segera aku mengusapnya dan berkata
kepada pria itu.
“oh,
ini hanya kena debu tadi.” Jawabku berusaha tersenyum.
Laki-laki itupun mendekatiku dan
ikut duduk disebelahku. Dan kembali bertanya.
“siapa
namamu?”
“aku
Ifa.”
“perkenalkan
aku Dewa.”
Mendengar namanya,
hatiku merasa tenang. Aku tak tau mengapa, aku yang baru saja mengenalnya namun
kenapa bisa senyaman ini? Benar-benar sangat nyaman seperti aku duduk dengan
kedua orangtuaku. Mungkin karna aku merasa akhirnya ada yang mempedulikanku
bahkan mau bersendau gurau denganku hingga aku lupa akan sedihku.
Haripun
berganti dan disaat yang sama waktu yang sama dengan hari lalu, aku kembali
menikmati senja. Tak tau kenapa aku bisa secinta ini dengan senja. Menurutku dia
yang selalu ada untukku tentu saja waktu aku bermasalah. Aku sulit mempercayai
orang lain karenanya aku memilih untuk bersahabat dengan senja.
Lelaki
itu datang mendekatiku lagi. Entah kenapa sepertinya dia juga menyukai senja,
sampai-sampai tiap haripun ikut menikmatinya bersamaku. Kembali kita
bercengkerama bersama. Baru kali ini aku merasakan bahagia setelah sekian lama
semenjak masalahku itu. Tertawa dengan seikhlas ini sehingga aku lupa bahwa aku
pernah terjatuh. Begitu ikhlas juga dia menghiburku. Candaannya yang begitu
manis semakin membuatku kagum dengannya. Namun, fikiranku tiba-tiba berkata apa tujuannya membuatku senyaman ini? Dia datang
begitu saja dan aku menyambutnya dengan gembira. Apa dia yang dikirimkan Tuhan
untukku sebagai pengganti masa lalu? Apa benar? Kalaupun iya semoga saja dia
tak akan membarikan setitik luka untukku. Ahhh sudahlah Ifa, berhenti berkhayal.
Nikmati saja apa yang ada dihadapanmu selagi kamu bisa merasakannya.
Hari
ketiga, keempat, kelima hingga keenam pun masi sama, kita selalu menikmati
senja bersama. Namun tiba di hari ketujuh, dia tak kelihatan lagi. Aku kembali
duduk sendiri menikmati senja itu. Aku merindukan sosoknya yang bisa membuatku
lupa akan pahitnya hidupku, membuatku menjadi berarti. Kemana dia? Apa benar dia hanya sesaat saja untukku? Apa benar aku tak
bisa lagi menikmati senyumannya, canda tawanya, perhatiannya lagi seperti saat
itu? Ternyata benar, aku saja yang terlalu berharap akan semua itu.
Brokk.....
Tiba-tiba ada kaleng yang
dilemparkan kearahku, kaleng itu berisi kertas berwarna pink dengan setangkai
bunga mawar warna merah. Clingak clinguk, ku mencari orang yang telah
melempariku kaleng tersebut ternyata tak ada satupun orang yang berada
disekitarku. Aku sendirian. Tapi kenapa kaleng itu tiba-tiba terlempar
kearahku. Ahh... sudahlah.
Aku
membuka kaleng itu dan mulai membaca isi dari suratnya.
Dear Ifa,
Maafkan aku yang hanya bisa menemanimu beberapa hari. Sekarang aku
harus pergi, aku tak bisa terus berada disini karna aku juga punya tugas di
kota lain. Aku yakin kamu bisa melalui harimu lagi walau tanpaku. Ifa.. jangan
pernah lupakan aku walau aku hanya bisa menemanimu sesaat. Aku akan selalu merindukanmu,
merindukan kebersamaan kita. Aku sadar aku tak pantas mengatakan ini karna aku
yang belum lama mengenalmu, tapi aku tak bisa memendamnya terlalu lama.
Ifa.. aku mengagumimu semenjak pertama kali aku mendekatimu duduk di
ranting pohon ini. Namun aku takut untuk jujur kepadamu waktu itu, dan sekarang
aku memberanikan untuk mengatakan kepadamu walau hanya lewat sebuah tulisan. Aku
berharap kamu juga mempunyai rasa yang sama denganku.
Aku janji suatu saat aku pasti akan menemuimu di tempat pertama kali
kita bertemu, disaat aku sudah sukses dan aku sudah siap untuk menyeriuskan
hubungan kita. Aku harap kamu setuju. Tunggu aku Ifa... aku menyayangimu.
Dariku yang mengagumimu,
Dewa
Tak
terasa akupun membacanya hingga menangis. Aku lega, akhirnya aku tau bahwa dia
juga mempunyai rasa yang sama denganku. Aku
janji, aku akan menunggumu Dewa, sampai kapanpun aku janji.
*****Satu Tahun Kemudian
Seperti
rutinitasku biasanya, aku kembali duduk menikmati senja di pinggiran pantai
ini. Aku selalu menunggu kedatangannya. Aku sangat rindu, satu tahun sudah. Apakah
dia lupa akan janjinya? Atau dia sudah menemukan yang lain? Betapa hancurnya
aku jika apa yang aku fikirkan itu benar-benar terjadi.
“Hay”
Tiba-tiba suara yang tak asing
kudengar itu mendekati telingaku sambil menyodorkan seikat rangkaian bunga
mawar merah lewat arah belakang badanku. Dan ketika aku berbalik, aku tak
menyangka bahwa yang datang adalah Dewa. Aku menangis lalu memeluknya sangat
erat.
“Akhirnya kau
datang Dewa, sudah lama aku menunggumu disini setiap hari semenjak kepergianmu.
Aku kira kamu lupa akan janjimu yang kamu tulis disurat itu. Aku kita kita tak
akan pernah bertemu kembali, duduk menikmati senja ini bersama seperti dulu. Aku
sangat merindukanmu Dewa.”
“Sudahlah,
jangan menangis. Aku tak akan pernah lupa dengan janjiku Ifa. Aku juga sangat
merindukanmu, bahkan ketika aku jauh darimu aku selalu memikirkan
mengingat-ingat kenangan dimana kita bersama menikmati senja dan bersendau
gurau. Aku menyayangimu Ifa dan sampai kapanpun aku tetap akan menyayangimu.” Katanya
sambil tersenyum dan menghapus air mataku.
“Terimakasih
Dewa kau sudah menepati janjimu. Aku bahagia, sangat bahagia hari ini. Bunganya.. kenapa kamu tahu kalau aku sangat
menyukai mawar merah? Kan aku belum pernah cerita ke kamu?
“Tidak usah
berterimakasih, sudah tugasku sebagai laki-laki sejati untuk menepati segala
janji yang aku ucapkan terutama untuk orang yang berarti dalam hidupku ini. Bunga
ini.. kamu tak perlu menceritakan Ifa, aku tahu pasti tentangmu.”
Akhirnya waktu
itu kembali lagi, waktu dimana aku bisa menikmati indahnya senja bersamanya. Bersendau
gurau, menceritakan pengalaman yang kita dapatkan selama kita berpisah. Dan selamanya
akan tetap seperti ini.
Terimakasih Tuhan, Engkau telah menghadirkan
sosok yang sangat mengagumkan ini, sosok yang bisa mengerti aku, membuatku
tersenyum sampai menangis bahagia. Teruslah ridhoi kami untuk tetap bersama
seperti ini sampai kapanpun. Karna aku tak mau kehilangan orang yang sangat aku
sayangi dan juga sangat menyayangiku ini.
Tuesday, December 3, 2013
UNTUKMU...
Di setiap waktu kosongku, ku
slalu mencoba memikirkanmu. Aku tak tau mengapa aku merasa bahwa aku sangat
menyayangimu. Setelah sekian lama kita saling menjauh, dan kini perasaan itu
tumbuh lagi. Entah mengapa sangat sulit bagiku untuk tidak menyayangimu lagi.
Walau hatiku sempat merasa kecewa karenamu, namun perasaanku masih sama seperti
yang dulu. Banyak pula lelaki yang mencoba mendekatiku, namun tetap saja aku
tak bisa merasa nyaman dengan mereka, aku merasa bahwa hatiku sepenuhnya masih
untukmu. Dan aku merasa hatiku udah terkunci rapat, dan hanya kamu yang bisa
membukanya.
Aku tahu, mungkin kamu sudah tak
menginginkan untuk mempunyai hubungan yang spesial lagi denganku setelah
kejadian beberapa bulan yang lalu. Tapi aku masih sangat yakin bahwa kamu juga
masih punya setitik rasa untukku. Karena sikapmu yang masih menunjukkan itu
semua. Andai aja kamu mau mengungkapkan semuanya, mungkin sekarang kita tak
akan merasa saling tertekan. Bahkan mungkin kita bisa merasa lebih nyaman. Tapi
semuanya itu hanyalah anganku saja dan entah kapan itu bisa terwujud.
Tapi aku yakin bahwa suatu saat
kebahagiaan itu akan terwujud atau malah sebaliknya “tak akan pernah terwujud”.
Tuhan... aku tak sanggup menahan beban seberat ini. Kenapa dia tak cepat sadar
bahwa aku masih sangat menyayanginya. Aku gak bisa aku gak tahan jika aku harus
terus merasakan seperti ini. Aku mohon sadarkan dia Tuhan... aku mohon.
TENTANG DIA YANG SLALU KURINDUKAN
Entah apa yang kurasakan saat ini.. aku bingung dengan perasaanku kini.
Aku slalu merindukan dia bahkan aku slalu cemburu jika ada seorang cewe yang
tengah dekat dengan dia. Mungkin saja aku masih menyimpan perasaan yang lalu.
Aku heran.. padahal sudah berulang kali aku sakit hati karna dia tapi mengapa
perasaan ini masih tetap saja ? dan mengapa perasaan ini tak kunjung hilang ?
mungkin karna aku terlalu tulus. Berulang kali juga aku mencoba untuk pergi
dari dia dan hasilnya tetap saja “NIHIL”.
Tapi bagaimana tidak ? dia
begitu care sama aku, dia baik, dia slalu membuat aku tertawa karna
kekonyolannya, bahkan dia slalu menghibur ketika aku mendapat masalah juga
memberikan solusi-solusi buat aku.
Hubunganku
semakin jauh sejak aku mengetahui dia juga dekat dengan seorang cewe yang
ternyata dia juga pernah menyimpan rasa buat si cewe. Memang sih.. diantara
kita belum ada ikatan apapun, tapi dia pernah bahkan sering mengatakan bahwa
dia suka dan sayang sama aku. Entahlah apa yang dia katakan itu sungguh-sungguh
atau hanya sekedar membuatku senang saja.
Kini harapanku untuk slalu dekat
dengan dia semakin pudar, aku udah merasa sedikit rela jika memang benar dia
telah menemukan seseorang yang dia cintai dan yang pasti bukan aku. Walau
sebenarnya aku masih sangat menyayanginya, tapi ya sudahlah percaya aja kalau
jodoh pasti kembali.
Jika dilihat-lihat dia memang
sudah tak menyimpan rasa lagi buatku jadi hanya akan sia-sia saja jika aku
masih terlalu mengharapkan dia.
Kalau saja dia serius sama aku
pasti aku akan berusaha setia karna memang aku tipical orang yang setia. Tapi
sayangnya.. itu hanya angan-angan saja. Dia lebih memilih untuk pergi dari aku
dan mungkin akan melupakan aku. Sebenarnya sih gak rela, tapi mau gimana lagi
kalau itu memang sudah keputusan dia.
Di hari-hariku aku Cuma bisa
merindukan dan terus merindukan dia. Bagaimana tidak ? ada saja yang membuatku
untuk terus mengingatnya. Terutama keluarga, mereka menganggap bahwa kita ada
hubungan yang spesial. Mereka sesekali juga menanyakan keberadaannya bahkan
sering. Padahal baru kali ini aku merasa yakin sama seorang cowo dan baru kali
ini juga tanggapan dari keluarga itu positif tentang kedekatan kita. Tapi
sayangnya itu udah berlalu semuanya hanya tinggal kenangan manis yang slalu
saja kurindukan.
Sebenarnya aku masih menunggu
dia.. menunggu dia kembali ke aku dan bisa seperti dulu lagi. Mungkin gak ya ?
kata itulah yang tengah terbesit di hatiku. Yah.. memang aku salah aku telah
mengambil keputusan yang salah untuk pergi dari dia karna pada akhirnya aku
yang mersa kehilangan. Tapi itu semua kulakukan karna aku takut, takut kecewa
lagi takut sakit hati lagi karna dia. Memang bukan cinta namanya kalau tak ada
rasa sakit hati dan bukan cinta namanya jika tak ada rasa kecewa. Namun,, aku
sudah tak sanggup lagi merasakan seperti itu lagi aku tak sanggup.
Andai dia mengerti apa yang
tengah aku rasakan saat ini bahwa aku masih sangat mencintainya dan aku sangat
merindukan dia. Mustahil rasanya, karna aku tau dia sudah tak menyimpan rasa
itu lagi buatku. Entah sampai kapan aku merasakan seperti ini. Apa mungkin
selamanya ? kuharap tidak.
Jika aku dipersilahkan untuk
melakukan permohonan, hanya satu. Aku mohon dan sangat berharap.. jika memang
dia seseorang yang ditakdirkan sebagai imamku kelak dekatkan dia padaku dan
jika dia bukan seseorang yang ditakdirkan sebagai imamku kelak jauhkan dia
dariku dan hapuskan rasa yang tertinggal di hatiku ini ya Rabb. Amin.
UNTUKMU.. SAHABAT
Sahabat.. kamu berubah, dan entah apa yang membuatmu menjadi seperti ini.
Kamu yang biasanya sangat care denganku, kini malah sebaliknya kamu berubah
sangat cuek dan seolah baru-baru mengenalku. Apa yang salah dengan diriku ?
sehingga membuatmu demikian. Apa mungkin aku yang terlalu egois sehingga kamu
merasa bosan dengan diriku ? jika memang iya,, maafkan aku sahabat.. aku cuma
pengen dingertiin aku Cuma pengen jadi teman yang slalu ada buat kamu begitupun
aku yang juga menginginkan kamu slalu ada buat aku baik itu saat bahagia maupun
susah.
Mungkin kamu tak mengerti apa
yang saat ini aku rasakan, aku merasa sangat sendiri aku merasa tak punya
siapa-siapa dan aku merasa tak ada lagi yang bisa membuatku seceria dulu.
Maafkan aku yang terlalu banyak menuntut itu semua dari kamu, tapi aku
benar-benar butuh seseorang yang tulus. Yah.. kalau kamu berfikir aku sangat
egois aku sangat menyebalkan bahkan pemarah, aku hanya bisa meminta maaf akan
itu semua sahabat, tapi inilah aku.. aku memang tak sempurna dan aku berharap
kamu bisa menerima segala kekuranganku.
Sahabat.. kadang aku berfikir
apakah memang aku ditakdirkan untuk sendiri dan apakah aku tak pantas mempunyai
seorang sahabat. Memang aku punya sebuah keluarga, tapi kurasa itu semua belum
cukup. Aku pengen seperti yang lain, yaitu punya sahabat yang slalu setia
dengan segala kekurangannya. Aku gak bisa hidup tanpa kamu sahabat. Mungkin ini
terkesan berlebihan di mata kamu. Tapi aku sungguh-sungguh akan itu semua.
Saat kamu berubah seperti ini,
aku berusaha untuk lebih berhati-hati dalam bersikap. Dan aku fikir itu akan
bisa membuatmu seperti dulu lagi, tapi kenyataannya TIDAK. Sahabat.. apa yang
bisa aku perbuat ? apa yang bisa aku perbuat untuk membuat kamu seperti dulu
lagi ? atau memang kamu sudah tak memnginginkan untuk menjalin persahabatan
denganku lagi ? entahlah.
Aku hanya bisa diam dan diam
dengan harapan kamu bisa kembali. Tapi kali ini aku sungguh menginginkan
seseorang yang bisa menjadi teman curhat aku, siapa lagi kalau bukan kamu
sahabat ? apa kamu sudah bosan menjadi teman curhatku selama ini ? jujurlah
saja kawan.. insyaAllah aku bisa nerima dan aku akan berusaha menjadi seperti yang kamu mau kok.
MASIH DISINI UNTUKMU...
Dan kini kamu datang lagi membawa sejuta senyuman untukku, bahkan
perhatianmu pun sesekali keluar lagi. Selama ini aku slalu mencoba mencari tahu
apa sebenarnya yang ada dalam hatimu. Mungkinkah aku??? Kurasa hanya sedikit
kemungkinan jawaban “ya” nya. Aku takut.. sungguh aku benar-benar takut karna
rasaku padamu yang masih sama seperti dulu sedangkan kamu yang seperti
sekarang. Hemmm.. apa lagi yang harus aku perbuat untuk menghilangkan semua
rasa di hatiku ini? Aku tak sanggup jika harus merasakan kekecewaan itu lagi.
Aku mencoba untuk tak
menghiraukanmu lagi, tapi tetap saja hatiku menolak. Masih terlalu dalam rasaku
ini hingga tak kuasa melakukan itu semua. Bagaimanakah dengan kamu? Sejujurnya
di lubuk hatiku yang terdalam aku masih menunggumu disini dan berharap kamu
kembali di kehidupanku seperti yang dulu. Tapi entah sampai kapan aku akan
seperti ini mengingat kamu yang memang sudah tak menginginkanku lagi.
Aku sadar, aku tak cantik aku
tak pintar dan aku adalah seseorang yang sangat punya banyak kelemahan. Tapi
aku Cuma berharap dengan segala kelemahanku bisa membuat kamu bahagia. Terlalu
besar keinginanku untuk mendapatkan hatimu lagi. AKU SAYANG KAMU!!! Baru kali
ini aku merasakan sayang yang benar-benar sayang. Mengapa sedikitpun kamu tak
mau menoleh kearahku? Apa kamu sudah benar merasa bosan denganku? Aku tulus
sayang kamu, aku tulus cinta sama kamu dan aku ingin kamu kayak dulu lagi.
Selalu saja aku merasakan
kecemburuan setiap kamu dekat dengan cewe lain, apa itu belum cukup buat kamu
yakin kalau aku serius? Aku tak berani lagi mengatakan apa yang kurasa
sebenarnya kepadamu karna aku takut.. aku takut kecewa dengan jawaban kamu. Dan
mengingat pula bahwa aku perempuan, rasanya tak pantas jika aku mengatakan hal
yang seperti itu terus menerus.
Subscribe to:
Posts (Atom)